Minggu, September 07, 2008

aku seorang PILOT

pernah gak diantara kalian menjadi seorang pilot? iya..pilot...!!!! menerbangkan pesawat terbang. aku pernah lho.. suer..dan itu bukan karena kemauanku sendiri, tapi karena aku dipercayakan sebuah tanggung jawab besar untuk menerbangkan pesawat oleh guruku sendiri. guru SMP-ku sendiri.

Begini ceritanya. waktu itu tahun 1998, masa dimana gonjang-ganjing pemerintahan orde baru dan terancamnya posisi kepresidenan Pak Harto, halah.. pokoknya gak ada hubungannya sama pemerintahan deh. waktu itu aku duduk di kelas 2 smp. kelas 2E. kelas unggulan lho.. sumpah deh.. waktu itu kelas 2E sedang gak ada pelajaran. gurunya ijin gak masuk. jadi bisa dibilang kita semua satu kelas OTODIDAK alias belajar tanpa guru. tapi jadinya malah bukan belajar mata pelajaran malah belajar bikin keributan. ada yang sok-sokan jadi chairil anwar dengan baca puisi keras-keras tanpa notasi, ada yang lebih memilih menekuni dunia olah raga gulat dengan berantem di dalam kelas melawan juara gulat kelas 2E. ada yang lebih memilih di dunia seni terutama seni musik dengan cara pukul-pukul bangku dan kursi. ada yang beradu akting di sinetron pencak silat tapi jadinya malah drama telenovela. pokoknya semua anggota kelas 2E mengeluarkan bakat di bidangnya masing-masing waktu itu.

Pak Yitno yang sedang mengajar di kelas sebelah merasa terganggu oleh para pemain sinetron dan olah ragawan di kelas 2E. akhirnya beliau memutuskan untuk pergi mengunjungi lokasi syuting tersebut. yaitu ruang kelas 2E.

Sementara itu aku sedang sibuk mengurusi bisnis bersama temen sebangku. jual beli saham dan utang piutang untuk beli sarapan waktu istirahat nanti. lagi seru-serunya tiba-tiba ada pesawat kertas nabrak kepalaku. Kampreettt....!!! saham yang mau aku beli jadi ilang deh. mengganggu transaksi orang aja. aku clingak-clinguk gak ada tampang orang yang ngerasa bersalah. aku lupa, di sini banyak pemain sinetron. assseemmmm...!!!! gak ketahuan deh tuannya. saking keselnya aku corat-coret pesawat itu trus aku lempar lagi ke tengah kelas yang udah amburadul. walah... ternyata pesawatnya punya inisiatip sendiri. dia gak mau terbang ke area badai. dia memilih terbang keluar kelas lewat pintu. dasar apes. di depan pintu udah ada ultramen, ups.. maaf, udah ada pak Yitno sambil berkacak pinggang baru datang dari kelas sebelah. pesawat malang itu nabrak persis di perut pak Yitno.

"Ini pesawat siapa?" kata pak Yitno sambil mengangkat pesawat kertas mirip ambil popok bayi yang penuh ompol.
aku panik. aku coba sembunyi di bawah kolong pura-pura ambil pulpen jatuh tapi gagal. anggota kelas 2E yang lain lebih memilih menumbalkan salah satu anggota mereka demi keselamatan anggota yang lain.
"Baaayyuuuuuuu....!!!" teriak mereka serentak sambil nunjuk ke aku.
Genjreeennggg....!!!!! suara itu tiba-tiba terlintas di otakku mengiringi keluarnya aku dari bawah kolong meja.
"KAMU...!!!SINI...!!!"kata pak yitno sambil melotot

akhirnya dengan langkah berat aku mendekat ke pak yitno.
"Kamu sekarang jago ya...!!! bisa menerbangkan pesawat di dalam kelas.. IYA...??? IYA...??? kalo begitu kamu saya tugaskan untuk menjadi seorang pilot." kata pak yitno dengan gak berhenti melotot.
bener kan aku bilang. aku diberi kepercayaan untuk menerbangkan pesawat terbang ya karena memang aku orang kepercayaan pak yitno.

"Kamu bawa pesawat kertas ini terus lari dari kelas 1E sampai 2C sambil menirukan suara kapal terbang. 5 KALI PUTARAN....!!!!" lanjut beliau.
"Sekarang pak?" tanyaku ragu.
"Tunggu instruksi saya..!!" jawab pak yitno singkat.

kemudian pak Yitno berjalan kembali ke kelas 2D dan mengumumkan suatu hal ke kelas tersebut.
"ANAK-ANAK... KALIAN TADI KAN SUDAH STRESS GARA-GARA PELAJARAN BAPAK, SEKARANG BAPAK AKAN KASIH KALIAN HIBURAN. IKLAN...IKLAN......" suara pak Yitno lantang.
"HOREEEEEEE............!!!!" jawab murid kelas 2D kompak.
"Heh..kamu...!!! lari sekarang...!!!" kata pak Yitno sambil menunjukku dan memberi kode supaya aku lari.

terpaksa aku jogging dengan membawa pesawat biadab ini sambil teriak "ngoooeeeennngggg....!!!" dari kelas 2C sampai kelas 1E. semua murid kelas di sekitar situ, gak hanya kelas 2D melihat atraksi luar biasa yang bisa dilihat ratusan tahun sekali. aksi terakhir yang serupa dilakukan oleh presiden Amerika Abraham Lincoln dan seorang ilmuan Albert Einstein.

Lima kali putaran sudah aku lalui dengan gagah berani dan semangat 45 akhirnya aku masuk kembali ke kelas. pertunjukan selesai dengan hikmat meski ada beberapa siswa yang histeris pengen nyawer aku. lha dikiranya aku ronggeng apa..??

semenjak kejadian itu aku jadi terkenal seperti selebritis hollywood. banyak mata memandang ke aku. banyak pula paparazi yang sembunyi-sembunyi ambil poto badan ateletisku. semua ku anggap sebagai fans yang harus aku hormati. aku bagi tanda-tangan ke mereka, tapi mereka memilih histeris dan kabur meninggalkan aku. mungkin mereka belum siap melihat selebriti secara langsung dari jarak dekat. iya.. mungkin...

satu hal yang jadi pembelajaranku setelah kejadian itu adalah ketika menerbangkan pesawat jangan lupa navigasi pesawat harus jelas supaya pesawat tidak nyasar dan lebih memilih menabrak ultramen.. ehem..!!! maksudku pak Yitno.