Jumat, Oktober 09, 2009

Tantangan Hidup Tak Pernah Surut, Hadapi...!!!

Seperti kata salah satu sponsor produk rokok, TANTANGAN HIDUP TAK PERNAH SURUT, HANYA ADA SATU CARA, HADAPI....!!! Kata-kata tersebut memang sangat tepat bagi semua orang di masa sekarang.

Sudah langganan jembatan Sukarno Hatta Malang jadi macet tiap jam 5 sore. Entah karena banyak orang-orang dari Brawijaya keluar melalui jalur tersebut. memang ini adalah semester baru, banyak juga mahasiswa baru yang masih mengenakan jas almamater yang keluar-masuk gerbang Brawijaya yang berdekatan dengan Jembatan Sukarno-Hatta (Suhat).

Sore ini seperti biasa aku melalui jalur tersebut. Padat merayap dengan asap kenalpot kendaraan yang lebih mirip kabut karbon. Mata pedes, kalo kelamaan badan juga jadi lemes ngisep banyak karbonmonoksida gratis.

Tiba-tiba teringat kata-kata sponsor tersebut. Tantangan Hidup Tak Pernah Surut, Cuma Ada Satu Cara, Hadapi....!!! Yep, aku harus hadapi kemacetan ini. gak boleh tinggal diam aja. Iklan berdurasi kurang lebih satu menit ini sarat dengan adegan akrobatik seorang pria dengan mengendarai motor jenis trial lompat sana lompat sini melalui berbagai rintangan termasuk kemacetan.

Hatiku tergerak, aku ga boleh terbengong gini aja diatas motorku sambil menunggu semua kendaraan berjalan. Ok, aku ambil tindakan segera. secara perlahan aku mengubah jalurku menuju ke arah kanan jalan mendekati trotoar. Semakin dekat dengan trotoar. dan pada akhirnya aku ambil ancang-ancang untuk menaiki trotoar. Motor aku gas sekenceng-kencengnya sambil kopling tetap aku tahan, daaaaaannnnn...... kopling aku lepas, motor dengan segera menuju trotoar setinggi 15-20 cm ini.

GUUBBRAAAAAKK.....!!!!! Motorku nyangkut di trotoar jembatan Suhat dengan kondisi ban belakang masih menyentuh tanah dan ban depan masih melayang. mesin nyangkut di pinggiran trotoar dan bikin mesinku makin bocor.

Aku baru nyadar kalo motorku bukan jenis trial melainkan motor bebeka dengan shock depan yang aku pendeki. kadang di polisi tidur aja nyangkut, apalagi ini di trotoar. Dengan wajah sok tenang tapi keringetan akhirnya aku angkat setang supaya ban depan bergeser ke aspal lagi. Kejadian ini sekaligus jadi hiburan sesaat bagi para pengendara yang lain yang sedang terjebak dalam kemacetan.

Tantangan Hidup Tak Pernah Surut, Hanya Ada Satu Cara, Hadapi...!!! yep, hadapi kenyataan bahwa kamu sedang terjebak macet....!!!!

Senin, Oktober 05, 2009

Laporan Tindakan Asusila

Beberapa hari yang lalu aku sempet nganter ibu dan nenek buat jalan-jalan ke mall. katanya sih biar nenek beranjak gaul. tapi ya intinya sambil nganter tante belanja buat keperluan bulanannya.

Tiba di sebuah mall yang untuk ukuran kota Malang sih udah gede, tapi mall ini cuma 3 lantai aja. Waktu itu berasa sempit banget saking banyaknya yang berkunjung. entah itu karena minggu-minggu awal masuk perkuliahan jadi banyak mahasiswa yang belanja pasca mendapat uang tunjangan hari raya dari ortu dan sanak saudara atau karena ini adalah semester ganjil yang notabene banyak sekali pendatang baru yang belajar hidup di kota baru tempatnya menuntut ilmu, jadi bisa dibilang adaptasi status gaul di kota yang baru saja didatanginya.

Secara gak sengaja aku sambil memperhatikan sekitar. banyak yang mungkin masih awam dengan kehidupan kota Malang yang memang seperti ini. Mungkin bagi sebagian orang yang bisa dibilang "BELAJAR BERADAPTASI" masih kaget untuk berada di situasi seperti ini.

Contohnya adalah ketika aku melihat ada papan "DILARANG BERSANDAR" menempel dengan jelas di pagar lantai dua menghadap void, tapi ternyata beberapa pria "YANG SEDANG BERADAPTASI" ini malah menutupinya dengan badannya yang disandarkan justru pada pagar tersebut. Banyak mobil yang menurunkan penumpang bukan pada jalur drop off tapi malah ketika mendekati gerbang bayar tiket yang justru membuat antrian semakin naudzubille. Banyak juga kendaraan roda dua yang seenaknya main selonong gak mau antri untuk masuk di gerbang tiket. dan banyak juga yang tertawa cekikikan melihat manekin yang dipajang di depan stan yang menjual pakaian meskipun sebenarnya aku gak tau maksud dan tujuannya menertawakan itu apa.

Dan sebenarnya ada salah satu hal lagi yang bikin aku semakin "TAKJUB" akan "PROSES PEMBELAJAN" mereka yang acakadul tersebut. beberapa anak begajulan yang mendekati toko boneka dengan sengaja "MENATA ULANG" beberapa boneka sehingga sedemikian rupa terlihat menarik. berikut foto yang sempat saya abadikan.

Bunga, bukan nama sebenarnya dari boneka tersebut merasa malu sekali dan mengaku tidak mau lagi diletakkan pada pinggir luar etalase. Atas kejadian tersebut, bunga mengaku sempat melaporkan tindak asusila ini kepada Dora; sahabat karibnya yang juga menjadi saksi mata atas tindakan tersebut. Dora pada waktu itu berada tepat di sebelah bunga, namun apa daya tanpa bantuan Peta, Dora tak mampu berbuat apa-apa selain pasrah melihat temannya dizolimi.

Antara Kebun Wortel dan Kejuaraan Catur

Hari ini tadi bisa dibilang pertama kalinya aku menginjakkan kaki ke kampus setelah libur lebaran. meskipun sebenarnya kampus sudah mulai aktif semenjak seminggu yang lalu, tapi aku menganggap kuliahku baru bisa dikatakan aktif minggu ini. kenapa? karena aku telat online KRS gara-gara pembatalan mata kuliah yang ga jadi kena Konversi.

Entah aku yang udah lama gak pernah lihat kampus atau memang banyak wajah-wajah baru yang masih segar buat aku. semua seperti belum pernah ku kenal. yang cowo masih pada rapih-rapih, yang cewe masih pada seger-seger.

Kalo dipikir-pikir, bener kata Arry Risaf Arrisandy, bahwa KAMPUS MEMANG SEPERTI KEBUN WORTEL. SANGAT BAIK UNTUK MATA. Mata yang tadinya surem ngelihat yang ga bagus sekarang disuguhi pemandangan yang indah dan segar. itung-itung refreshing. jadi makin sayang sama kampus aku. tapi kalo gini terus bakal kapan aku bisa lulusnyaaa...???

Ditambah lagi pagi tadi ada rombongan kontingen dari Jawa Timur yang mengadakan pertandingan catur di kampusku. mulai dari anak kecil sampai emak-emak dan bapak-bapak ada di Aula kampusku. Bis-bis antar kota antar propinsi juga pada parkir di lapangan parkir utama depan rektorat, so akhirnya rektorat kampusku yang segede upil jadi sangat sukses tertutup bis-bis berlabelkan KONTINGEN dari beberapa daerah di Jawa Timur. Meskipun begitu, peserta yang muda juga mendominasi kok. jadi ya bisa dibilang PENAMBAH WORTEL sebagai asupan vitamin A yang sangat baik untuk mata.

Hmmm... tapi kalo dipikir-pikir, pemain catur kenapa diwajibkan pakai sepatu olah raga sih? sepatunya banyak yang mirip sepatu tennis dan semacamnya. bukankah kalau main catur pakai sepatu biasa juga bisa? trus kenapa pertandingannya diselenggarakan pagi sampai siang hari? bukankah catur akan lebih nikmat diselenggarakan pada malam hari dan ditemani segelas kopi panas dan singkong rebus? lalu kenapa juga diselenggarakan di Aula? apakah catur di pos ronda sudah tidak nyaman lagi?

Well.. sekian dulu catatan kecil dari saya mengenai laporan kunjungan ke kampus hari ini, semoga besok juga jadi kunjungan pagi yang juga menyenangkan dan pastinya MENYEGARKAN.

Sabtu, Oktober 03, 2009

Laporan Kegiatan Malam Ini

Hassyaaaahhh.... semalem suntuk nyari-nyari layout multiply sambil edit css codenya akhirnya kelar juga. mau gimana lagi, layout yang lama kok begronnya hujan, gambar surem jadi males tiap kali menilik multiply sendiri.

Syukur alhamdulillah udah dapet layout yang cocok sekalian bisa diutak-atik dikit, jadi deh layout yang penuh warna. lumayan bisa ganti suasana biar ga surem terus nglihatnya. huehuehue....

Kalo diitung-itung dari tadi malem aku udah ganti 10 layout lebih tapi ga ada yang cocok. dari jam 12 malem sampe jam 5 pagi ini baru kelar. lumayan bikin perut laper bin mata pedes. untung aja ditemeni Bobby the Rats. jadi sambil gonta-ganti code CSS begitu denger klutak-klutik bunyi Bobby langsung aku timpuk pake sendal. jadi ga bosen manteng layar monitor terus.

Makasih ya Bob.. Jasamu memang tiada tara. kamu satu-satunya yang menemaniku semalam suntuk (meskipun roti Sari Roti-ku kamu embat juga). tapi ngomong-ngomong, kapan kamu pergi dari tempatku Bob? kardus-kardus udah pada jebol dan lagi kabel-kabel udah banyak yang putus gara-gara ulahmu itu.

Yawes lah, sekian dulu lapuran kegiatan malem ini. mengingat mata udah hampir copot, saya akhiri dulu sekian. Akhirul kalam, Wassalamualaikum Wr Wb..

NB: Sebelum baca postingan ini, aku mau bilang "Assalamualaikum Wr Wb.."
huhuhuhuhu...Lupa... (_ _#) V

Jumat, Oktober 02, 2009

sempet terlintas

Dasar kalo orang sudah berpikir aneh-aneh, memang susah dibendung. maksudnya berpikir aneh-aneh ini bukan berpikir jorok lho ya...!!!

Sore tadi aku sempat keluar sebentar. hawa batik sangat terasa di kota Malang tercinta. dan aku yakin pasti di seluruh kota di Indonesia pasti juga serentak memakai batik di hari Jumat ini. Perayaan memakai batik kali ini dalam rangka pengukuhan Batik sebagai milik bangsa Indonesia oleh UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dengan ini Batik secara resmi tetap menjadi milik kita dan akan terus kita perjuangkan untuk tetap menjadi milik kita selamanya.

Ok, Batik sudah secara resmi milik kita, lalu bagaimana dengan ketupat, cendol dan rendang yang sudah mulai di cantumkan di website milik negara tetangga itu? mereka dengan sengaja mencantumkan kuliner milik kita dengan label kuliner milik leluhur mereka. Lalu apa tindakan kita? apakah perlu kita desak UNESCO kembali untuk mengukuhkan kuliner-kuliner tersebut sehingga secara resmi menjadi milik kita?

Sekarang mari kita coba berpikir sejenak, seandainya memang benar kalau perlu diadakan pengukuhan tersebut, seperti apakah perayaan tersebut? apakah pada hari H pengukuhan kita beramai-ramai makan ketupat dengan lauk dan kuah rendang serta minum es cendol?

Ok, mungkin itu terlihat masuk akal. Kita kembali ke batik. Hari ini tadi semua warga Indonesia mulai dari anak sekolah hingga pegawai swasta dan pegawai negeri serta para pejabat tinggi serentak memakai batik dalam pengukuhan batik sebagai warisan asli leluhur bangsa Indonesia. bagaimana dengan Reog Ponorogo? apakah kita nantinya pada hari pengukuhan Reog Ponoroga secara serentak dari anak sekolah hingga pegawai kantor dan pejabat tinggi negara memakai Reog? Apakah petugas bank akan melayani customernya dengan pakaian belang putih merah dan bertopeng Reog? apakah seluruh mahasiswa dan mahasiswi juga ke kampus dengan dandanan Reog?

Maaf, tapi ini hanya gurauan saja. ini hanya pikiran bodoh yang sempat terlintas dibenakku tadi. Aku sendiri secara pribadi sangat bersyukur atas pengukuhan Batik sebagai warisan budaya leluhur Bangsa Indonesia. Aku juga bersyukur dan berterimakasih kepada teman-teman dan saudara-saudara yang telah mendukung dengan mengenakan batik pada hari ini. jujur, saya juga pakai batik hari ini. dan saya berharap semoga warisan budaya kita yang lain segera dikukuhkan sebagai milik bangsa kita karena memang itu adalah milik kita. dan semoga ketika suatu saat jika memang ada pengukuhan Reog Ponorogo, perayaannya tidak sampai mengharuskan kita berkostum Reog Ponorogo, semoga ada cara lain.

Terima kasih atas perhatiannya, dan sebelum saya tutup tulisan ini, mari kita ucap syukur atas kembalinya Batik sebagai Milik Kita. BATIK untuk INDONESIAKU.