Senin, Oktober 05, 2009

Laporan Tindakan Asusila

Beberapa hari yang lalu aku sempet nganter ibu dan nenek buat jalan-jalan ke mall. katanya sih biar nenek beranjak gaul. tapi ya intinya sambil nganter tante belanja buat keperluan bulanannya.

Tiba di sebuah mall yang untuk ukuran kota Malang sih udah gede, tapi mall ini cuma 3 lantai aja. Waktu itu berasa sempit banget saking banyaknya yang berkunjung. entah itu karena minggu-minggu awal masuk perkuliahan jadi banyak mahasiswa yang belanja pasca mendapat uang tunjangan hari raya dari ortu dan sanak saudara atau karena ini adalah semester ganjil yang notabene banyak sekali pendatang baru yang belajar hidup di kota baru tempatnya menuntut ilmu, jadi bisa dibilang adaptasi status gaul di kota yang baru saja didatanginya.

Secara gak sengaja aku sambil memperhatikan sekitar. banyak yang mungkin masih awam dengan kehidupan kota Malang yang memang seperti ini. Mungkin bagi sebagian orang yang bisa dibilang "BELAJAR BERADAPTASI" masih kaget untuk berada di situasi seperti ini.

Contohnya adalah ketika aku melihat ada papan "DILARANG BERSANDAR" menempel dengan jelas di pagar lantai dua menghadap void, tapi ternyata beberapa pria "YANG SEDANG BERADAPTASI" ini malah menutupinya dengan badannya yang disandarkan justru pada pagar tersebut. Banyak mobil yang menurunkan penumpang bukan pada jalur drop off tapi malah ketika mendekati gerbang bayar tiket yang justru membuat antrian semakin naudzubille. Banyak juga kendaraan roda dua yang seenaknya main selonong gak mau antri untuk masuk di gerbang tiket. dan banyak juga yang tertawa cekikikan melihat manekin yang dipajang di depan stan yang menjual pakaian meskipun sebenarnya aku gak tau maksud dan tujuannya menertawakan itu apa.

Dan sebenarnya ada salah satu hal lagi yang bikin aku semakin "TAKJUB" akan "PROSES PEMBELAJAN" mereka yang acakadul tersebut. beberapa anak begajulan yang mendekati toko boneka dengan sengaja "MENATA ULANG" beberapa boneka sehingga sedemikian rupa terlihat menarik. berikut foto yang sempat saya abadikan.

Bunga, bukan nama sebenarnya dari boneka tersebut merasa malu sekali dan mengaku tidak mau lagi diletakkan pada pinggir luar etalase. Atas kejadian tersebut, bunga mengaku sempat melaporkan tindak asusila ini kepada Dora; sahabat karibnya yang juga menjadi saksi mata atas tindakan tersebut. Dora pada waktu itu berada tepat di sebelah bunga, namun apa daya tanpa bantuan Peta, Dora tak mampu berbuat apa-apa selain pasrah melihat temannya dizolimi.

Tidak ada komentar: