Jumat, Maret 26, 2010

BESODARYAMENIT

Pulang dari Jakarta, untungnya dapet tiket kereta api. Harga tiket Sriwijaya Air waktu itu masih melambung. jadi Gajayana menjadi salah satu alternatif tak terbantahkan. Kali ini pulang bareng besan dari keluarga yang meninggal. orangnya udah sepuh. denger-denger sih hobi banget ngobrol. aku disuruh duduk disebelahnya karena tanteku gak sanggup duduk di sebelahnya, gak bisa istirahat katanya. ok, aku iya-in aja. kan aku ada headset, jadi pura-pura aja dengerin mp3 sambil tidur dan pasti gak jadi ngobrol deh...

Kereta datang pukul 17.30. aku dan Izal udah sempet narsis di depan tulisan Gambir. gaya-gayaan poto sana poto sini. kita berdua lari pontang-panting pas kita kira kereta udah mau berangkat, eh..ternyata kita salah denger. waktu sampe di eskalator, eh kita ketemu sama papinya Dikung alias kambing yang berdurasi kurang dari dua jam (papi yang cuma di pilem aja, bukan papi sebenernya). mau manggil trus minta poto tapi kita lupa namanya siapa.

"Pak..pak... halo...Pak...!!! hoi..hoi...!!!" aku udah coba panggil-panggil tapi itu orang lagi sibuk ngobrol sama temennya yang sesama artis juga, tapi ngobrolnya pake bahasa jawa. mau manggil lagi tapi udah nyampe di jalur kereta. banyak orang. gak enak kalo poto-poto di depan banyak orang. akhirnya kita (aku dan izal mengurungkan niatnya buat poto-poto sama papinya Dikung itu).

Udah menggos-menggos di deket jalur satu, jalur keretanya kita. mamanya izal, ferdy, dan besannya sodara yang meninggal itu (aku lupa namanya, selanjutnya kita sebut dengan BESODARYAMENIT) masih nyantai duduk-duduk sambil menikmati angin sore di setasiun. BESODARYAMENIT malah menikmati secangkir kopi yang tadi dibikinnya sebelum berangkat ke setasiun.

Waktu perpisahan dengan Om tiba, kita musti berangkat. speaker stasiun udah tungting-tingtung tanda kereta mau berangkat. sambil melambaikan sarung tangan dan menangis haru ferdy masih belum rela berpisah dengan om. aku dan izal cuma ngikik aja. ferdy termasuk anak yang melow kalo urusan beginian. menang sepak bola waktu penyisihan nagis, berangkat study tour nangis, pulangnya juga nangis, mamanya arisan dia juga nangis. mamanya sampe puyeng dan mendelay rencananya ke tanah suci.

di dalam gerbong nomer 2, aku ditempatkan di sebelah BESODARYAMENIT. tanteku (mamanya izal n ferdy) udah nyerah duduk di samping pak kusir yang sedang mengendali kuda supaya baik jalannya, bukan, duduk di sebelah BESODARYAMENIT. kapok diajak ngobrol terus sampe ga bisa istirahat selama perjalanan. wajah tersenyum tapi hati menangis katanya. hahahahaha..

konon, hapenya BESODARYAMENIT waktu berangkat ke Jakarta itu ilang. jadi pas nyampe di Jakarta beliau dibelikan hape baru. kereta baru berjalan beberapa kilometer BESODARYAMENIT mulai ngajak ngobrol. oke.. aku anggap ini sebagai intro. ga papa lah.. toh cuma intro ini. nantinya aku pakai strategi yang udah aku rencanakan sebelumnya, yaitu pake headset dan pura-pura tidur.

Kereta berjalan lancar. tiba-tiba dari balik kursi muncul sabuk otomatis. sabuk pengaman. setelah menjeratku dengan kencang, kereta mulai ugal-ugalan. tapi asik. rel berubah dari lurus menjadi mlintir-mlintir. jadi berasa naik roller coaster. semua penumpang berteriak kegirangan. tapi ada yang gak beres. relnya ada polisi tidurnya. kereta berguncang.. ada suara histeris, ada juga suara minta tolong.

"Mas...Mas...!!!" suara itu seperti dekat sekali.
"Mas...Mas......!!!" suara itu muncul lagi. kali ini tubuhku berguncang dahsyat (halah...). mataku melek, ternyata aku sudah mimpi tadi.
"mas.. minta tolong ya mas..." ternyata itu BESODARYAMENIT bangunin aku minta tolong..
"Iya bu.. ada apa?" tanyaku kalem.
"Ini mas.. hape saya kan baru, jadi saya gak tau nyetel alarmnya. tolong setelin ya.."

MasyaAllah.. ternyata bangunin aku mau minta tolong setelin alarm. oke, ga papa. namanya nolongin orang tua pasti pahalanya gede. akhirnya aku toling BESODARYAMENIT. beliau minta ini itu termasuk minta atur ringtone untuk alarmnya itu.

setelah semua requestnya aku rasa sudah terlaksana, aku melanjutkan strategiku biar ga diajak ngobrol lagi. irit tenaga selama perjalanan menurutku perlu banget. aku pasang headset lagi dan lanjut tidur. kali ini aku coba tidur beneran, gak kayak tadi yang pura-pura tidur.

BESODARYAMENIT terus saja bercerita. karena aku merasa beliau sudah sepuh dan aku musti menghagrgai beliay, akhirnya dengan segala kelapangan dada aku lapangkan juga telinga. Beliau mulai bercerita dari masa kecil anaknya yang sekarang tinggal di jakarta, lalu kehebatan anaknya yang punya jejaring sosial dengan teman diatas 1000. oh, betapa hebatnya anak BESODARYAMENIT.

anyway, sebenernya waktu di Jakarta itu, aku n izal baru beberapa minggu nge-gaul dengan yang namanya fesbuk. Dalam beberapa minggu itu pulalah aku dan izal berlomba mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Aku klik aja add as a friend setiap ada account fesbuk. tua, muda, cantik, rupawan, buruk rupa, manusia, hewan, ataupun yang tak kasat mata aku add semua. yang penting dapet friend yang gila-gilaan jumlahnya.

Gaul. waktu itu aku ngerasa gaul banget kalo punya friend list mencapai ribuan. tanpa sadar aku merasa seperti pria yang tak punya harga diri mengumbar pertemanan kepada siapa saja yang sebenernya benar-benar asing buat aku.

Ok, balik lagi ke BESODARYAMENIT. Dalam hati aku pengen bilang, "Mbah, anak mbah itu beneran punya temen seribuan karena kenal atau karena spamming?" oh no... aku bukan orang yang sekejam itu, tapi beliau type orang yang kejam dengan merusak telingaku. Cerita itu tanpa henti dengan nada seperti penjual ikan asin yang manggil pelanggannya sejauh puluhan meter. cempreng, berisik, melengking.

Satu jam... dua jam... tiga jam masih aja belom berhenti. Ini nenek-nenek pake baterai apa sih... jangan-jangan sarapannya Energizer, makan siangnya Pertamax, dan makan malam bubur dari serbuk mesiu. aku ga sanggup lagi. mata sudah hampir copot setelah kereta melalui beberapa kota hingga nyaris mencapai Cirebon. Aku lihat kursi dimana tanteku dan anak-anaknya sudah terlelap. Sepertinya damai, dan sangat lelap.

Akhirnya aku coba untuk mengantukkan diri. harus..!! kalau ga, bisa-bisa BESORDAYAMENIT curhat habis seluruh kehidupannya bahkan hingga rencananya hidup di kehidupan nanti di alam sana.

sepuluh menit..

dua puluh menit...

empat puluh lima menit...

...... "mas, kalo mau lihat sms-sms yang masuk di hape ini gimana ya..??" BESODARYAMENIT menanyakan tentang hapenya yang baru lagi... oh noooo....!!!