Jumat, Januari 30, 2009

kalo pisang kena radiasi sinar gamma..

Tiba-tiba aja aku inget masa kecilku. kata ibuku sih waktu kecil aku usil banget. mungkin bisa dibilang agak nakal untuk ukuran anak kecil. Aku masih inget waktu itu aku punya tetangga yang juga seumuranku. namanya Yuli. Cowok juga. Eits.. jangan dipikir masa laluku kelam dan aku jatuh cinta pada dia lho... Asssemmm tenan...!!! bukan gitu ceritanya bro...

Waktu itu aku satu sekolah sama Yuli. bahkan satu kelas. TK Migas Cepu. Aku dilahirkan menjadi anak tunggal. jadi ga usah kaget kalo waktu aku kecil, semua yang aku mau harus terjadi dan terlaksana. seperti misalnya Yuli dibelikan seperangkat alat sholat tunai.. halah.. maksudku seperangkat alat polisi-polisian. Ada pistol, pentungan, badge polisi, peluit milik tukang parkir dan borgol berikut kuncinya. Buat aku, waktu itu mainan tersebut keren banget. lebih keren dari Crush Gear dan Bey Blade (walah... ya belom ada lah jaman segono).

Naluri untuk memiliki dirinya begitu besar. maksudku memiliki dirinya itu adalah perangkat polisi-polisian tersebut. Seperti anak kecil pada umumnya, ketika dia dibelikan mainan baru, pasti dipamerkan ke aku. lha wong temen maennya kalo dirumah cuma aku kok. Sewaktu dia pamerin mainannya ke aku, aku langsung minjem salah satu dari alat-alat tersebut. pertama borgolnya. aku mainin sampe lamaaa banget. waktu dia mau pulang, aku ga kasih balik mainan itu. Yuli merengek nangis (ya eyaaa lah..) minta mainannya dibalikin. aku tetep gak mau. pokoknya aku harus memiliki salah satu dari mainan tersebut. pikirku, dia kan punya alat-alat yang laen, ada pistol, badge, peluit, kenapa aku ga boleh punya yang borgol aja hayoo?

Yuli nangis. kali ini makin kenceng. Aku tahu kelemahannya. dia takut kipas angin. aku arahin aja kipas angin ke dia. meskipun jauh sih, yang penting dia kena anginnya trus nengok dan sadar kalo musuh besarnya ada di dekatnya, yaitu kipas angin. sebenernya dia takut sama benda-benda berputar, terutama kipas angin. soalnya kipas angin menghasilkan angin (yaaa eyyaaaa laaahhhh...) yang menurut anak kecil yang ga tahu apa-apa itu serem. Yuli makin menjerit kenceng. aku ngasih tawaran ke dia ibarat seorang penculik. "Pilih borgol atau pistol-pistolanmu yang boleh tak minta?" tawaranku. Yuli makin kenceng nangisnya. Dewi Fortuna berpihak ke dia. Ibuku datang ke area bermainku. ngrebut borgol dan nganter Yuli pulang. Weleh.. Aku terpaksa melepas mangsaku kali ini.

Besoknya waktu di sekolah. ada pelajaran mewarna. waktu itu semua diberi gambar yang sama. Gambar pisang. Sebenernya apa sih yang diharapkan para ibu guru ini? Apakah obsesinya terhadap buah pisang terlalu besar hingga tugas anak TK saja musti mewarnai buah pisang. atau keinginan mereka untuk menanamkan pada anak didiknya bahwa inilah pisang idaman, maka jadikanlah pisang kalian seperti ini. dan kalo untuk murid cewe, mungkin menanamkan pola pikir bahwa carilah pisang kalian kelak yang seperti ini, maka kebahagiaan yang akan kalian dapatkan. Apaan seh.. mbuh lah...

Alat gambar sudah disediakan oleh sekolah. termasuk pensil warna. namanya juga inventaris massal, ya makeknya musti bareng-bareng. ada yang mewarnai gambar pisang tersebut dengan warna kuning. ada yang agak orange. ada yang hijau. pokoknya semua warna kuning, orange dan hijau sudah abis duluan diembat anak-anak yang gak tahu seni itu. aku lihat Yuli sedang mewarnai pisangnya dengan warna hijau, meski agak tua yang penting warna itu bunyinya IJO. sekilas pisang itu mirip pisangnya HULK. ijo dan gede. weleh.. Yang aku pikirkan waktu itu cuma membalas kekalahanku dihari sebelumnya dimana polisi menangis melawan penjahat, tapi penjahat kelah melawan bos besar. Oke.. kali ini aku musti menang merebut pensil warna ijo tua itu. HARUS...!!!! Aku ambil pensil dari tangan Yuli secara tiba-tiba. dia nangis. Dasar anak kecil, direbut gitu aja dia langsung nangis. dan satu yang paling aku benci, tangisan Yuli kenceng buanget kayak gledek. Asseeemmm tenan...!!!

Ibu guru Yoshinaga (halah... itu gurunya Sinchan dul...!!!) maksudku ibu guru di ruangan itu langsung noleh. menanyakan apa yang terjadi. tapi sayang, alibiku gak kuat melawan segitu banyak saksi. Damn...!!! Terpaksa kali ini aku kalah lagi. dan ibu guru menyarankan agar aku pake warna yang lain aja. Terpaksa aku pake warna yang lain. aku bukan type bocah kecil yang mau bersabar menunggu pensil itu selesai dugunakan. aku langsung aja ambil pensil warna yang laen dan memulai mewarna.

Sorenya, kalo ga salah inget waktu itu jam 4. aku bangun tidur. ada pemandangan menarik di depan rumah. waktu itu habis hujan. bukan pelangi yang aku lihat, tapi bocah kecil yang didandani mirip badut sedang loncat-loncat diatas kubangan. ternyata itu Yuli. Dia udah mandi dan baunya juga harum bedak bayi. Wajahnya udah lucu dengan bedak memenuhi setiap bagian mukanya. Dasar pikiran usil, aku diem-diem mendekati Yuli yang sedang asik berakrobat di atas kubangan aspal berisi air hujan. aku pura-pura tertarik dengan apa yang ia kerjakan. semakin dekat dan semiakiiiinnn dekat. aku dorong Yuli sampe jatoh kecebur kubangan air hujan hingga dia basah kuyup. Ibuku keluar langsung jewer kupingku dan segera nganter Yuli pulang buat minta maap sama ibunya.

Well.. itu kejadian 19 tahun yang lalu. kalo inget kejadian itu aku jadi merasa jahat dan nyesel. tapi kadang aku cekikikan sendiri, betapa jahat dan kejamnya aku waktu itu. Setelah lulus TK Migas Cepu, Yuli dan sekeluarga pindah ke Irian (Papua). aku gak tau tepatnya di kota apa. mungkin ibunya gak sanggup melihat kekejamanku tiap hari kepada anaknya itu hingga harus menjauhkan Yuli dari aku sampai ke bagian Timur Indonesia. Beliau mungkin juga takut dengan perkembangan mental anaknya yang terus saja disiksa olehku. Duh.. jadi makin merasa bersalah deh.. hiks..hiks..

Hari itu aku tutup cerita dengan menutup sebuah buku laporan berupa buku gambar. Yup.. buku laporan perkembangan kemampuan murid TK Migas Cepu berupa buku gambar ukuran A3 dengan ditempeli berbagai hasil karya murid yang bersangkutan. Aku jadi sedikit berpikir satu hal. Apakah bapakku menjadikan aku percobaan terhadap radiasi sinar Gamma waktu aku kecil hingga aku merasa sekejam ini? aku merasa memiliki kekuatan super hingga bertindak semena-mena waktu itu. Aku berpikir seperti itu setelah aku melihat gambar pisangku yang aku beri warna biru. dalam pikiranku yang terlintas adalah : KALO HULK BISA BERWARNA HIJAU SETELAH TERKENA RADIASI SINAR GAMMA, KENAPA PISANG GAK BOLEH BERWARNA BIRU?







mungkin foto masa kecilku lebih mirip seperti ini








atau malah lebih mirip seperti ini...???


entahlah.....

NB: Dek Yuli... Dimanapun kamu berada sekarang, Maapin aku ya.. Yuli tetep menjadi teman terbaik waktu masa kecilku.

Tidak ada komentar: