Sabtu, Januari 03, 2009

Penyikapan terhadap komik RADITYA DIKA karangan KAMBINGJANTAN

.
.
Sebenernya aku ga mau menceritakan pengalaman burukku ini. pengalaman dimana seseorang mengidap penyakit tak tersembuhkan yang disebabkan oleh suatu benda jahanam. tapi terpaksa harus aku ceritakan demi keselamatan bangsaku dari penyalahgunaan benda ini secara menyimpang. Semoga Allah mengampuni dosaku ini.


Kebetulan hari itu aku ke mall. entah ada apa, tiba-tiba aja aku mendapat firasat buruk apalagi ketika melintasi Gramedia bookstore. meskipun firasat itu kuat, tapi masih gak jelas (lah piye toh.. kuat tapi gak jelas). untung aku di-desain memiliki insting seorang mata-mata. maka dengan insting James Bram dalam Pilem Quacangatom dan Solatip yang rilis september akhir (Akhir Zaman) ini aku perlahan memasuki area book traficking (halah...) ehem... maksudku area penjualan buku.

kejam benar disini. semua buku-buku yang diambil paksa dari penerbit lalu dijual bebas pada manusia mata belang (istilah penggila buku). padahal buku-buku tersebut bebas menentukan siapa yang boleh dan tidak membaca isi dirinya. aku cukup miris dengan kenyataan ini. tapi tak apalah.. penyelidikan harus berlanjut.

Baru beberapa langkah, sepasang mata mencurigakan mengawasi aku. sedikit kupercepat langkah, dia juga mempercepat langkah dan makin dekat. aku coba pura-pura menjadi seperti patung yang ada disebelahku, tapi tetep aja ketahuan.

"Mas.. ngapain pura-pura jadi patung biologi? mau dikuliti juga kayak dia?" kata orang yang mengikuti aku yang ternyata bernama sekuriti. aku tahu nama dia karena baca dari nama dada yang ada di seragamnya di sebelah atas kiri dari saku.

Buset dah.. ternyata disebelahku itu patung biologi untuk dipajang di lab ipa di sekolah-sekolah.

"eh.. a..a.. anu pak.. mau ngobrol sama dia.." Assem.. aku jawab ngawur malah keliatan edan.
"Saya cuma mau bilang, jaket dan tas dititipkan di tempat penitipan ya." kata mas sekuriti kalem.

"Owh..." jawabku lemes.

Baru lima menit aku berada di bookstore itu, aku langsung menuju bagian best seller dan new release. aku kaget setengah mati. gambar tak asing ini dan tak ada duanya (halah.. mirip slogan iklan) nongol lagi dalam cover komik. Judul komiknya Raditya Dika, karangan Kambing Jantan.





aku terkejut bukan karena apa-apa, tapi pengaruh dari buku dengan pengarang yang sama masih membuatku merasa tak sehat sampai sekarang. dan sekarang malah diterbitkan lagi dalam bentuk komik...!!!! buku terakhir yang kubaca memberikan dampak buruk pada perilaku, hati dan pikiran banyak orang. bisa aku katakan PENYEBAB POLUSI MENTAL kepada sebagian besar remaja Indonesia dan sekarang lebih kejam lagi, DALAM BENTUK KOMIK...!!!! Berarti akan MERUSAK MENTAL DAN VISUAL remaja Indonesia.

Namun demi misi penyelidikan dan menyelamatkan remaja dari kerusakan mental dan visual, aku memberanikan diri untuk memilih berkorban dengan membeli buku tersebut dan membedah apakah ada kandungan jahat lainnya yang terkandung didalamnya. Baru aku baca cover dan sinopsis di belakangnya, aku menangis. kenapa bangsaku mengijinkan produk ini beredar bebas di pasaran. Sudah jelas-jelas buku ini dapat mengganggu kesehatan TAPI KENAPA TAK ADA IJIN DARI DINAS DEPKES RI-nya....!!!!! Gawat... invasi besar-besaran akan dilakukan si kambing jantan ini dalam komiknya yang berjudul RADITYA DIKA.

Sampai di kost, langsung aku jebol bungkus plastiknya karena marah. aku baca dan amati dengan seksama. isinya gak mendidik, justru menjerumuskan remaja untuk bersikap bodoh. di dalamnya yang kulihat cuma gambar-gambar Deodoran yang dikasih kacamata. lari kesana kemari lah, main badminton dengan dajjal lah, berevolusi jadi anjing gondrong lah, bahkan menganut aliran sekte ROOM DOOR UNDERWEAR. ga ada sisi positifnya kecuali di awal cerita, dia harus diasingkan di Australia. itu aja. sisi positif bagi bangsa Indonesia.

Ehem...
Komik ini berisikan tentang kebodohan Raditya Dika ketika memasuki fase dimana dia harus mulai hidup sendiri di lain benua. Benua Kanguru. Tingkah kanguru mungkin juga mempengaruhi tingkat kebodohan Dika mengingat sebenernya di Australia, jumlah kanguru lebih banyak dari jumlah manusia. Cover Komik cukup menarik. timbul getoo brow.. keren lah... Gambar-gambar didalamnya,emmm seperti yang aku bilang, deodorang yang dikasih kacamata berperan sebagai tokoh utama beraktifitas bak binatang tak bermoral. tipu-tipu demi selembar daging steak, gulung-gulung ke kamar mandi terus pipis cuma gara-gara saking malesnya berdiri dan balik mlungker ke kasur dan banyak kebodohan gak penting lainnya. Dio sebagai Ilustrator cukup mampu membahasakan ekspresi dengan baik. namun ada beberapa gambar yang sangat kecil sehingga musti disertakan bonus kaca pembesar untuk bisa membacanya. trus, meskipun cuma komik, tapi aku sebenernya butuh pembatas buku juga lho.. masa baca komik musti langsung tuntas..?? ditekuk halamannya? kan sayang..??? akhirnya aku musti menggunakan jempol kaki untuk menjepit halaman yang aku baca sambil kedua tanganku beraktifitas. untuk banyaknya teks yang ada dalam sebuah komik, menurutku wajar. pertama, latar belakang Raditya Dika,sang empunya cerita, adalah seorang penulis, bukan ilustrator. trus menurutku teks itu juga memperjelas alur cerita, kecuali kalo adegannya full silat kayak komik naruto, itu beda lagi keadaannya. pemvisualan imajinasi di beberapa moment aku anggap lucu banget, misal adegan cegat bajaj, buang anaknya Nicole, berimajinasi jadi kaya dan poligami, dan berimajinasi ketika mesuk perangkap ketek Jie Hye. walah.. pokoknya banyak deh.. kalo ga ditampilin malah jadi hambar. emang pantes mendapat predikat Perusak Mental Dan Visual Remaja Indonesia lah..

Halaman demi halaman aku baca, banyak gangguan dari teman-teman yang menganggap aku berisik. mereka bilang aku ketawa lah.. gulung-gulung dalam kamar kayak orang gila lah.. padahal sebenarnya yang kualami adalah FASE TANGISAN DALAM PELUKAN KEBODOHAN YANG MENYENTUH SYARAF SENYUM YANG EKSTRIM. di negara-negara berkembang banyak ditemui penyakit ini dengan nama SMILE CRYING EXTREEM FOOLNES DISASTER, dan kabar buruknya adalah aku telah terjangkit penyakit jahanam itu. Gejala yang kualami adalah mengejangnya otot leher, pipi dan sekitar muka, sedikit gatal-gatal dikepala karena ada keringat, ada kalanya pengen mual dan muntah, perut kaku dan pengen pup.

"Ya Allah... Maafkanlah aku karena telah memilih jalan ini demi menyelidiki komik Raditya Dika ini." kataku dalam hati.

Setelah beberapa kali aku baca dan mengalami gejala-gejala yang sama. aku sebagai detektif mampu menarik manfaat dari buku ini.
1. sebagai obat pencahar bagi yang mengalami sembelit.
2. pembantu dalam kegiatan senam muka.
3. mengurangi bau mulut karena mulut jadi sering terbuka dan bau busuk menguap bersama udara


meskipun memiliki tiga manfaat diatas, Komik tersebut memiliki lebih banyak pengaruh buruk bagi manusia, antara lain:
1. Lebih sering sakit perut dan mulas setiap kali baca,
2. Bau mulut yang teroksidasi dengan udara bebas menambah panjang daftar penyebab polusi udara tingkat menengah

3. memberikan dampak buruk bagi ibu hamil karena akan terancam kelahiran prematur atau bahkan keguguran akibat terserang penyakit SMILE CRYING EXTREEM FOOLNES DISASTER serta berdampak kemunduran tingkat kecerdasan pada janin.

4. tidak baik bagi ibu menyusui karena akan mengganggu kenyamanan sang bayi.

5. Mengganggu kinerja otak dan cara berpikir manusia.

6. menciptakan faham RADIKAISME, yaitu faham tentang kebodohan serta hidup dengan tindakan bodoh.
7. mengancam angka penjualan tisue toilet dan karyawan perusahaan tisue toilet karena kebanyakan manusia yang sudah terjangkit penyakit tersebut akan lebih menyesal jika pup menggunakan tissue toilet, mereka beranggapan bahwa komik tersebut jauh lebih baik digunakan sebagai pengganti tissue toilet.

dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu saudara sekalian, saya sebagai warga negara Indonesia yang perduli akan keselamatan negaranya akan menyampaikan tentang penyikapan yang baik terhadap munculnya komik RADITYA DIKA ini.
1. untuk kelancaran pencernaan, maka belilah komik RADITYA DIKA ini.
2. Penggunaan sepanjang hari akan mampu menggantikan serat yang diperlukan oleh tubuh.

3. namun efek dari penggunaan setiap hari akan mengancam kesehatan anda dari penyakit SMILE CRYING EXTREEM FOOLNES DISASTER yang dapat menyerang semua umur.
4. peliharalah dengan baik karena suatu saat ketika tissue toilet habis, komik dapat dengan segera digunakan
5. ketika beli komik ini diharapkan disertai dengan pembelian masker sebagai pencegahan teroksidasinya bau mulut dengan udara bebas ketika terserang penyakit SMILE CRYING EXTREEM FOOLNES DISASTER.
6. bagi pemerintah, waspadalah terhadap munculnya faham RADIKAISME.

7. Bagi dunia kesehatan, kita perlu seorang ahli baru yang bisa disebut sebagai RADIKOLOG, yaitu orang yang mampu mengatasi masalah tentang faham dan pengaruh buruk kepada mental oleh akibat RADIKAISME-ini.
8. dan yang terakhir, lihat kode produksi dan tanggal kadaluarsa dari komik RADITYA DIKA yang anda beli, complain setelah meninggalkan kasir akan langsung berurusan dengan mas sekuriti.


NB: Saya pribadi sedikit kecewa kepada redaksi yang telah dengan sengaja mengedarkan komik tersebut tanpa surat ijin dari dinas DEPARTEMEN KESEHATAN RI.

untuk melihat blog GagasMedia sebagai penyebab utama malapetaka ini, klik disini,
sedangkan tokoh utama dibalik pengrusakan anak bangsa, klik disini

Tidak ada komentar: